Sunday, May 19, 2013

UJIAN BAGIAN DARI KEHIDUPAN

Posted by Unknown at 10:59:00


Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata “ujian” ? Sesuatu yang menguji kemampuan ? Sesuatu yang wajib dilakukan untuk mendapatkan nilai ? Sesuatu yang menjadi tolak ukur kemampuan kita ? Sesuatu yang erat kaitannya dengan hal-hal yang berbau akademis (pendidikan) ? Jawaban-jawaban tersebut memang benar adanya, tetapi yang saya ingin luruskan di sini, ujian bukan hanya berkaitan dengan hal-hal yang berbau pelajaran / pendidikan saja. Tanpa kita sadari, ujian telah menjadi bagian yang melekat dalam hidup kita (seperti amplop dan perangko saja ya pakai kata melekat). Dengan kata lain, ujian telah menjadi bagian dari kehidupan kita, selain masalah. Menghadapi masalah dapat membuat kita menjadi lebih dewasa, lebih terampil / pandai (karena masalah menuntut kemampuan berpikir kita untuk memecahkannya / menyelesaikannya), dan lebih berhati-hati di kemudian hari, terutama dalam bertindak. Sedangkan menghadapi ujian dapat mengasah kemampuan mental kita dan menuntuk kesiapan kita untuk menghadapinya, sehingga kita bisa lebih siap menghadapinya suatu saat nanti.


Saya percaya bahwa Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya dengan ujian yang melebihi batas kemampuan, yang ada hanya reaksi / tanggapan kita dalam menghadapinya. Ada yang menanggapi secara berlebihan (barangkali temasuk saya), dan ada pula yang nrimo (menerima begitu saja) dalam menghadapinya. Mereka yang menyikapinya secara berlebihan menganggap bahwa ujian tersebut terkesan menyulitkan mereka, dan lebih ekstrimnya lagi mereka sampai harus menyalahkan Tuhan akibat ujian yang diterimanya dengan alasan bahwa ujian tersebut melebihi batas kemampuannya atau Tuhan sedang menghukum mereka. Meskipun saya percaya akan adanya hukum karma (segala perbuatan kita akan berbalik kepada kita sendiri ; yang baik akan diterima dan dibalas dengan baik juga, sedangkan yang buruk akan dibalas dan diterima dengan buruk juga), tetapi saya percaya bahwa Tuhan tidak memiliki maksud jahat dalam memberikan ujian kepada para hamba-Nya, melainkan Tuhan memiliki MAKSUD yang BAIK, yaitu untuk membuat kita lebih tegar / tabah dan kuat (siap) dalam menghadapi setiap episode kehidupan yang ada, terutama masalah. Ibarat orang tua kita yang tidak ingin kita sebagai anaknya celaka, maka orang tua perlu melindungi mereka dari hal-hal yang berpotensi membahayakan anak tersebut. Tentu saja kita pernah merasa dimarahi orang tua karena suatu hal, namun amarah orang tua kita memiliki maksud dan tujuan yang baik, yaitu agar kita sebagai anaknya tidak celaka serta menjadi lebih baik di kemudian hari.


Saya memang tidak sempurna sebagai manusia, karena saya percaya bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Terkadang saya juga merasa bahwa saya terlalu berlebihan dalam menanggapi masalah yang ada. Namun tidak ada salahnya untuk introspeksi diri, tidak hanya saya saja tetapi juga kalian yang sempat mampir membaca tulisan ini, bagaimana reaksi saya maupun Anda dalam menghadapi masalah.


Regards,

Dinda A.R. Aprillia 

0 comments:

Post a Comment

 

S H E L T E R Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos